Wafatnya Rasulullah ﷺ

 


MEDIA SANTRI- Detik detik wafatnya Rasulullah dimulai ketika beliau beriktikaf selama 20 hari di bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Sebelum ajal menjemput, beliau memang sakit sampai tidak bisa mengimami salat jamaah di masjid.


Hingga pada suatu hari datanglah Malaikat maut bertamu ke rumah beliau untuk mengambil ruh Rasulullah yang mulia. Kedatangan tamu itu sebenarnya ditolak oleh putri tercinta Sayyidah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha, tetapi setelah Rasulullah menjelaskan bahwa yang datang adalah Malaikat maut, akhirnya Fatimah mempersilakan masuk. Malaikat maut datang menghampiri Rasulullah. Malaikat pencabut nyawa berkata "ya Muhammad hari ini aku diperintah Allah untuk mencabut ruhmu."

 

Kira-kira kalau kalian ditanya Malaikat Maut dengan pertanyaan seperti itu akan dijawab bagaimana?

 

Apa kalian akan pasrah ?, Apa akan jawab tolong malaikat jangan cabut nyawa saya dulu, soalnya saya belum punya pacar dan belum sempat jalan-jalan ya malaikat, seperti itu?

 

Tapi tidak dg Rasullullah, rasul menjawabnya "wahai malaikat hari ini saya siap menghadap Allah. Lalu Rasulullah pun menanyakan kenapa Malaikat Jibril tidak ikut menyertainya.

 

Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan manusia istimewa akhir zaman. Ketika Jibril datang ke hadapan Rasulullah, Rasulullah berkata: "Ya Jibril, hari ini aku akan menghadap Allah SWT tolong berikan saya kabar gembira" tanya Rasululllah dengan suara yang lemah.


Kemudian Jibril menjawab ya Rasulullah

"Pintu-pintu langit telah terbuka, para Malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi ternyata jawaban itu tidak membuat Rasulullah lega, mata beliau masih penuh kecemasan.


"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak ya Jibril ?" ucap Rasulullah.

"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.


Meskipun engkau sudah tidak ditengah tengah umatmu, Selama umatmu berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah mereka akan selamat dunia sampai di akhirat. Mendengar ini Rasulullah tersenyum dan berkata Alhamdulillah segala puji bagi Allah.


Detik-detik semakin dekat, saatnya Malaikat maut menjalankan tugasnya. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." ucap beliau.


Perlahan Rasulullah mengaduh. Putri tercinta Fatimah pun hanya bisa terpejam, Sementara Sayyidina Ali radhiallahu 'anhu yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan wajahnya.


" Ya jibril kenapa wajahmu berpaling dariku apakah engkau benci kepadaku wahai Jibril.? Kemudian malaikat Jibril berkata "ketahuilah demi Allah yang menguasai segalanya, aku Tidak benci denganmu ya Muhammad, aku tidak tega melihat engkau menghadapi sakartul maut. Siapa yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal." kata Jibril. Sesaat kemudian terdengar Rasulullah mengaduh karena sakit yang tidak tertahankan lagi.


"Ya Rabb, dahsyat sekali sakaratul maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku," ucap Nabi.

 

Begitu cintanya Rasulullah kepada kita, perlahan lahan sampai ke tenggorokan ruh Rasulullah, habis menggigil seluruh badan Rasulullah ditinggal ruhnya. Lalu dipenghujung Bibir beliau bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, sayyidina Ali mendekatkan telinganya kepada Rasul. "Uushiikum bissholaati, wamaa malakat aimaanukum (peliharalah salat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu),” ucap Nabi dengan suara yang amat lirih.


Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, para sahabat saling berpelukan. Sayyidah Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. Saat itu juga rasul mengatakan

Ummatii, ummatii, ummatiii!".


Dan, berakhirlah hidup manusia paling mulia Rasulullah Muhammad. Kalimat kecintaan beliau terhadap umatnya, hingga beliau menginginkan semua siksa maut umatnya ditimpakan kepada beliau. Bukan hanya itu, ketika ajal sudah di tenggorokan Beliau masih memikirkan umatnya.

 

Bagaimana cinta kita Kepada Rasulullah? Kita lebih cinta kepada siapa? Ayang? Doi? Mas crush mbak crush? Jangan sampai cinta kepada Rasulullah lebih sedikit bahkan kita lupa dengan Rasulullah. Jangan sampai seperti itu teman teman. Rasulullah itu bukan hanya cinta kpd kita di Dunia saja tetapi beliau cinta kpd kita sampai di akhirat nanti.

 

Maka dari itu teman teman, kita jangan khawatir sebagai umat beliau, insyaallah kita sudah dijanjikan surga nanti di akhirat.

 

Seperti Dalam surat Ghafir ayat 51, Allah SWT berfirman:   

 

إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ

Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya

para saksi (hari Kiamat).

 

Maka, sesuai pesan Rasulullah pelihara lah sholat kita, tingkat kan iman kita kepada Allah seperti Rasulullah yang bertakwa dan patuh kepada Allah. Dan jangan lupa kan bahwa kematian tidak memandang usia orang.

 

Maka dari itu mari kita dawamkan bersholawat kepada nabi Muhammad, agar kelak kita mendapatkan pertolongan dari Allah SWT dan mendapat syafaat dari nabi Muhammad, Aamiin.


Penulis : Sukma Ramadani

Editor   : Atika M.S

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama